Mengintip Sekolah Rahasia Untuk Anak-anak Pelaku Terorisme Di Indonesia

Mengintip Sekolah Rahasia Untuk Anak-anak Pelaku Terorisme Di Indonesia
Mengintip Sekolah Rahasia Untuk Anak-anak Pelaku Terorisme Di Indonesia

Itu adalah perubahan dramatis dibandingkan ketika Ayu pertama kali tiba di sekolah tersebut, dimana dia datang masih dalam kondisi dirawat lengannya yang patah akibat pemboman dan menyimpan aspirasi radikal yang ditanamkan oleh orang tuanya.

Pada hari orang tuanya meninggal, mereka tidak memberikan tanda-tanda perbuatan yang mereka rencanakan. Orang tua Ayu hanya memberi tahu bahwa mereka semua akan pergi untuk mengantarkan nasi uduk.

Ayu belum mengerti orang tuanya ingin membunuhnya juga.

Bahkan, dia berpikir ayahnya telah menyelamatkan ia dari ledakan itu.

"Ketika itu terjadi dia merasa bahwa dia didorong oleh ayahnya. Itu sebabnya dia terlempar dari sepeda," kata Sri.

Sekolah dirahasiakan

Ayu adalah satu dari 11 anak yang menjalani deradikalisasi di sekolah ini.

Salah satu teman sekelasnya, seorang bocah berusia tujuh tahun, kehilangan ayahnya dalam aksi tembak-menembak dengan polisi kontra-terorisme.

Tiga siswa lainnya menjadi yatim piatu ketika sebuah bom yang dirakit ayahnya secara tidak sengaja diledakkan di apartemen mereka di Surabaya, pada hari yang sama markas polisi kota itu menjadi sasaran.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News