Mengintip Sekolah Rahasia Untuk Anak-anak Pelaku Terorisme Di Indonesia

"Dengan kepercayaan ini, mereka mulai membuka diri, menuangkan hati mereka dan mengungkapkan masalah mereka kepada pekerja sosial."

Setelah kepercayaan terbentuk, anak-anak didorong untuk mendengarkan musik, bermain game dan berteman, kegiatan yang sering ditolak oleh keluarga mereka.
"Kami mengajarkan mereka fakta tentang Indonesia, yang terdiri dari banyak suku, banyak agama ... [dan itu] kami harus mentoleransi orang lain meskipun agama mereka. Kami tidak bisa memaksakan kehendak kami kepada orang lain," kata Sri.

Neneng percaya bahwa fakta kalau kebanyakan para guru di sekolah ini adalah wanita merupakan sebuah kebetulan yang menguntungkan, karena anak-anak melihat mereka sebagai figur keibuan.
"Kita harus menciptakan suasana yang hidup. [Ajarkan mereka] untuk mencintai kehidupan dan pergi ke surga tidak berarti Anda harus bunuh diri," katanya.
Hanya dalam waktu dua bulan, program ini tampaknya bekerja untuk Ayu kecil dari Surabaya.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia