Mengkritik Rekomendasi BMAD Ubin Keramik Asal China, Indef Tantang KADI Buktikan Kredibilitas Data
Selasa, 23 Juli 2024 – 02:15 WIB
“Kami takutkan retaliasi itu terjadi untuk komoditas yang lain apalagi kalau kita berbicara komoditas-komoditas strategis pertambangan dan juga perkebunan yang saat ini banyak kita ekspor ke China dan juga komoditas-komoditas hilirisasi, terutama ketakutan dari kami adalah China mencoba untuk melakukan retaliasi,” ucapnya.
Menurut Andry, Indef juga sudah mengundang KADI untuk mendiskusikan hal tersebut namun KADI tidak hadir untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat.
“Saya rasa sih untuk evaluasi hasil dari KADI, kemarin kami juga melakukan diskusi publik kami mengundang dari KADI untuk memberikan klarifikasi juga tidak datang,” ujar Andry.(fri/jpnn)
Andry Satrio Nugroho INDEF mengkritisi hasil penyelidikan Komite Anti Dumping Indonesia (KADI) yang merekomendasikan kenaikan BMAD terhadap keramik asal China.
Redaktur & Reporter : Friederich Batari
BERITA TERKAIT
- INDEF Menyoroti Rencana Kenaikan PPN & Makan Bergizi Gratis, Mengkhawatirkan
- Waspada! Jangan Terkecoh Penipuan Bermodus Tagihan Pajak Berekstensi APK
- INDEF: Dampak Kerugian Penyeragaman Rokok Bisa Tembus Rp 308 Triliun
- Menko Airlangga Sebut Data Kebijakan Satu Peta Harus Aman, Tak Bisa Diretas
- Asosiasi Kedelai Indonesia Siap Dukung Ketahanan Pangan Nasional
- Industri Hasil Tembakau Merugi, Penerimaan Negara Bakal Terancam