Mengkritik Rencana Baru Apple, Spotify: Itu Lelucon dan Pemerasan
jpnn.com, JAKARTA - Spotify mengkritik rencana baru Apple untuk mematuhi peraturan teknologi Uni Eropa.
Menurut platform layanan musik digital itu, hal tersebut tak lebih sebuah lelucon dan pemerasan.
Spotify menyebut biaya pemasangan aplikasi baru Apple sebagai pemerasan dan mengatakan bahwa Apple mencoba memaksa pengembang untuk tidak meninggalkan toko App Store.
Biaya tersebut, yang disebut Apple sebagai Core Technology Fee, akan mengharuskan para pengembang yang menggunakan toko aplikasi pihak ketiga membayar 0,50 Euro atau Rp 8.500 untuk setiap pemasangan aplikasi tahunan setelah 1 juta unduhan.
Spotify mengatakan pajak baru itu akan merugikan para pengembang, terutama jika mereka menawarkan aplikasi secara gratis ke pelanggan.
"Dari apa yang kami baca di proposal Apple, pengembang harus membayar biaya ini meskipun pengguna mengunduh aplikasi, tidak pernah menggunakannya, dan lupa menghapusnya," tulis Spotify.
Perusahaan itu juga menyebutkan komisi 17 persen yang masih akan diambil Apple dari pengembang yang memilih untuk menggunakan pemroses pembayaran pihak ketiga.
Meskipun Spotify mengungkapkan rencana untuk meluncurkan sistem pembayaran dalam aplikasinya sendiri di Uni Eropa minggu ini, tampaknya hal itu tidak akan berhasil.
Spotify mengkritik rencana baru Apple untuk mematuhi peraturan teknologi Uni Eropa.
- Kemenperin: Nilai Investasi Pabrik AirTag Apple di Batam Tak Capai 1 Miliar Dolar AS
- Sistem Operasi iOS 19 Bawa Pembaruan Besar, Ini Bocorannya
- Kinerja Penjualan Smartphone Apple dan Samsung Tertekan Oleh Merek Tiongkok
- BTS Cetak Rekor, Lagu Dynamite Tembus 2 Miliar Streaming
- Begini Kronologi iPhone 16 Masuk ke Indonesia
- Wajib Tahu, Ternyata iPhone 16 Sudah Masuk Indonesia