Menguak Konspirasi di Istana

Menguak Konspirasi di Istana
Menguak Konspirasi di Istana

Semua terkesiap ketika mendengar penuturan roh Ophelia, yang diselai isak tangis terbata-bata berkata bahwa ia tidak mati bunuh diri karena patah hati. Melainkan dijerumuskan oleh Gertrude ke dalam jurang, karena cemburu Claudius lebih terpesona kepada tubuhnya ketimbang tubuh istrinya. "Aku dihamili Claudius, Hamlet!" jerit Ophelia.

Pengakuan itulah titik awal tersibaknya konspirasi di Istana Denmark itu. Laertes terpaku mendengar testimoni adiknya itu. Ia pun mafhum mengapa Claudius memberi jabatan penting kepada dirinya, sehingga rela saja bersekongkol menyikirkan Hamlet.

Arkian, tatkala Claudius dan Gertrude yang mencoba melarikan diri setelah testimoni Opehelia, keduanya spontan dikejar-kejar rakyat. Mereka tertangkap dan diadili dalam sebuah mahkamah rakyat.

Saya merenung-renungkan, jika di awal cerita arwah ayah Hamlet muncul menceritakan tentang kebobrokan Claudius, maka di akhir cerita arwah Ophelia pula yang membuat kisah ini antiklimaks.

SAYA tiba-tiba terkenang Hamlet. Lakon sandiwara yang ditulis oleh William Shakespeare di sekitar tahun 1599-1601 itu adalah sebuah kisah tragedi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News