Mengubah Diri Sendiri Sebelum Diubah Bangsa Lain
Oleh: Laksamana Sukardi
jpnn.com - Belakangan ini, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memberikan konfirmasi adanya aliran dana mencurigakan di Kementerian Keuangan, khususnya di Direktorat Jenderal Pajak dan Direktorat Jenderal Bea Cukai. Jumlahnya sangat mencengangkan, Rp 300 triliun.
Seperti penggalan syair lagu Bengawan Solo tentang ‘air mengalir sampai jauh’, aliran dana yang diendus PPATK tersebut tentu tidak hanya mengalir sampai jauh, tetapi juga melimpah ke kiri dan ke kanan.
Persamaan antara aliran air dan aliran dana ialah keduanya mengalir melalui saluran yang bercabang-cabang. Bedanya, aliran air tunduk kepada hukum grafitasi, sedangkan aliran dana tidak, karena banyak yang mengalir ke atas.
Aliran dana mengalir melalui jaringan saluran yang ada. Tidak mungkin aliran dana mengalir melalui jaringan alam seperti Bengawan Solo, tetapi melewati jaringan saluran yang dibuat oleh para pengusaha bersama-sama para penguasa.
Belum lama ini Ferdy Sambo memperoleh vonis hukuman mati dari pengadilan untuk kasus pembunuhan berencana.
Ada pula Jenderal Teddy Minahasa Putra yang menjadi terdakwa bisnis narkoba.
Pengakuan saksi bernama Linda Pudjiastuti menjelaskan proses keterlibatan Teddy.
Kesaksian Linda di pengadilan mengingatkan kita akan cerita yang hanya ada dalam film-film tentang mafia narkoba yang melibatkan polisi.
Laksamana Sukardi menyoroti temuan PPATK soal aliran dana mencurigakan di Kemenkeu, khususnya Ditjen Pajak dan Ditjen Bea Cukai.
- Hmm, OTT di Bengkulu Diduga Terkait dengan Pungutan buat Pilkada
- Periksa Cagub Bengkulu Menjelang Masa Tenang, KPK Disebut Terima Orderan
- KPK Gelar OTT di Bengkulu, 7 Orang Diamankan
- Gebuk Judol, Upaya Bersama memberantas Judi Online di Era Digital 5.0
- Pimpinan KPK Sudah Dipilih, Alexander Marwata: Mustahil Bersih-bersih dengan Sapu Kotor
- 2 Bos PT Damon Indonesia Berkah Diduga Jadi Makelar Pengadaan Bansos Presiden