Mengubah Komposisi Agar Lebih Efektif
jpnn.com - INDONESIA hendaknya belajar dari laga kontra Filipina. Transisi dari menyerang ke bertahan, menjadi koreksi, seperti ada ruang yang jauh antara lini belakang dan tengah setelah pemain melakukan penyerangan.
Lilipaly yang memiliki tenaga kuda dan lebih mobile dari Evan, harusnya diberi kepercayaan, untuk menjadi katalis antara lini belakang dan tengah.
Meski memiliki mental cenderung menyerang, Lilipaly juga dibutuhkan untuk menutup ruang di lini tengah.
Biarkan, Evan Dimas yang beroperasi di tengah hanya untuk menganggu dan melakukan passing matang ke depan secara ketenangan, Evan Dimas terlihat berada di atas sosok Lilipaly.
Dia mampu memberikan umpan terobosan dan memulai serangan dengan baik.
Di satu sisi, pemain sayap harus bisa dan kuat turun ke bawah untuk membantu merusak serangan lawan, tidak membiarkannya saja sampai di samping kotak penalti, seperti laga kontra Filipina dan Thailand.
Melihat strategi Singapura, Riedl bisa saja mencoba kombinasi Ferdinan Sinaga dimainkan, dan juga Bayu Gatra. Itu untuk menjaga stamina pemain seperti Andi Vermansah dan Lerby Elyandri atau Boaz Salossa agar lebih fresh saat dimainkan sebagai pemain pengganti.
Ferdinan sempat membuktikan, dia lebih baik dari Zulham Zamrun. Saat melawan Filipina, pemain PSM Makassar itu sempat menciptakan dua peluang matang, meski bisa ditangkal oleh kiper Roland Muller.
INDONESIA hendaknya belajar dari laga kontra Filipina. Transisi dari menyerang ke bertahan, menjadi koreksi, seperti ada ruang yang jauh antara lini
- Inilah Pemain Penyebab Kekalahan Persib dari Dewa United
- Kalah dari Dewa United, Pelatih Persib: Mereka Punya Gelandang Terbaik di Liga
- Timnas Belgia Tampil Mengecewakan di Piala Eropa & Nations League, Sang Pelatih Dipecat
- Nasib Persebaya & Persib Seharusnya jadi Alarm Buat Persija
- Tekad Besar Jorji Raih Kemenangan Perdana Lawan An Seyoung di Semifinal India Open
- Semifinal India Open 2025: Jojo dan Jorji Ditantang Lawan Tangguh