Menguji Kemauan Tidak Berkarat

Oleh Dahlan Iskan

Menguji Kemauan Tidak Berkarat
Dahlan Iskan.

Maka di lapangan rumput itulah kami makan malam. Tikar digelar. Daun pisang dijejer. Memanjang di atas tikar. Masih ada pelepahnya. Tiga baris.

Nasi ditumpah di atas daun pisang itu. Juga ikan bakarnya. Sambalnya. Sayur kangkungnya. Mentimun rajangnya.

Sekitar 100 mahasiswa makan malam bersama. Duduk di tikar. Berjajar. Berhadap-hadapan. Menghadap daun pisang.

Di halaman itu pulalah acara berikutnya dilaksanakan. Kampung sekitar masih gelap.  Pet tidak segera byar. Tapi sinar lampu penari langit di halaman itu masih sangat terang.

Itulah acara evaluasi harian. Dilakukan secara disiplin tiap malam. Mengenai apa yang dilakukan mahasiswa sepanjang hari itu.

Forum evaluasi ini khas mahasiswa: serius tapi santai. Banyak celetukan gerr. Sahut-menyahut. Penuh gelak tawa. Atau saling ejek.

Lebih 20 kelompok belajar di Ciheras. Kelompok turbin. Kelompok otomasi.  Kelompok pembuatan bilah. Dan semua yang terkait teknologi.

Mereka memang mahasiswa tehnik. Umumnya semester enam atau tujuh. Umumnya juga satu bulan di Ciheras.

Saya tidak mungkin membatalkan jadwal mendadak saya. Ke Ciheras itu. Biar pun hanya bertemu para kambing, misalnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News