Mengungkap Kehidupan Warga Non Kulit Putih di Era Australia Putih
100 tahun yang lalu Australia mendefinisikan dirinya sebagai negara bagi warga kulit putih. Kebijakan Australia Putih pada akhir abad 19 dan awal abad 20 dirancang untuk memperkuat citra tersebut dan membatasi migrasi hanya bagi orang Eropa saja.
Tapi kenyataannya sangat berbeda. Ribuan orang China, Jepang, India dan Suriah semua menyebut Australia sebagai rumah di bawah Kebijakan Australia Putih.
Banyak yang lahir di Australia atau pernah mengoperasikan bisnis, membeli properti dan membangun keluarga di sini.
Meskipun begitu, orang Australia yang dianggap 'non-kulit putih' harus tunduk pada bentuk kontrol dan dokumentasi yang tidak harus dipikul oleh sesama warga Australia yang berkulit putih.
Sebuah proyek baru meminta anggota masyarakat untuk membantu menyisir catatan arsip tersebut untuk mengetahui lebih banyak tentang kehidupan mereka pada era tersebut.
Kisah di balik arsip pemerintah
Sejarawan Kate Bagnall berharap proyek ini dapat membantu penelitiannya tentang warisan budaya China.
Dia mengatakan bahwa penting untuk menyadari kalau warga negara Australia yang berasal dari keturunan warga non-Eropa juga terdampak oleh Kebijakan Australia Putih.
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat