Mengungkap Kehidupan Warga Non Kulit Putih di Era Australia Putih
"Kita sering beranggapan kalau Kebijakan Australia Putih itu untuk mencegah para pendatang [non kulit putih] dari Australia. Namun kenyataannya kebijakan ini memiliki implikasi nyata bagi warga Australia dengan latar belakang Asia dan Timur Tengah,” paparnya.
"Jika Anda orang Australia Tionghoa - bahkan jika Anda lahir di Australia dan oleh karena itu otomatis menyandang status warga Inggris sejak lahir - karena Undang-Undang Pembatasan Imigrasi, Anda masih harus mengajukan surat-surat yang memungkinkan Anda dapat kembali ke Australia tanpa diminta untuk duduk menjalani tes pendiktean," katanya.
Banyak orang yang dipaksa menjalani pembuktian identitas mereka melalui dokumen-dokumen ini yang diperlukan bagi mereka yang sering bepergian.
Mengunjungi keluarga adalah alasan umum untuk melakukan perjalanan, tapi begitu juga berbisnis.
Banyak orang Tionghoa China yang mapan menjalankan bisnis multinasional, dan perlu pergi ke luar negeri untuk mengelolanya.
Tapi sebelum bepergian, orang Australia non-kulit putih harus mendapatkan dokumen khusus.
Tanpa dokumen itu, mereka bisa ditolak masuk kembali - bahkan jika mereka lahir di Australia atau telah dinaturalisasi.
Mendapatkan sertifikat ini berarti mereka harus mengunjungi kantor bea cukai, terkadang dengan membawa surat referensi atau laporan polisi yang menunjukan kalau mereka berperilaku baik.
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat