Mengunjungi Bunker Antinuklir Sisa Perang Dingin di Berlin

Mandi Telanjang Dilihat Pengungsi Lain

Mengunjungi Bunker Antinuklir Sisa Perang Dingin di Berlin
Pintu masuk bunker nuklir di Jalan Burnenstrasse, Berlin. Kondisinya seperti tak terawat untuk menyamarkan dari serangan mush. Foto: Agung Putu Iskandar/Jawa Pos
 

Setelah naik ke atas, kondisi kota diperkirakan tetap belum aman. Tingkat radiasi juga masih tinggi. Dalam penyuluhan pemerintah Jerman Barat, warga diminta terus berlari ke luar kota sampai menemukan tempat paling aman dari radiasi.

Mereka juga diminta bergerak sendirian. "Sebab, saat nuklir melanda kota, seluruh hewan dan bahan makanan musnah. Itu bisa menimbulkan kanibalisme pada manusia," kata Robin dengan mimik serius.

 

Bungker di Jalan Burnenstrasse yang dikunjungi Jawa Pos merupakan salah satu bungker yang terintegrasi dengan stasiun kereta bawah tanah. Yakni, Stasiun Gesundbrunnen. Satunya lagi adalah Stasiun Pankstrasse yang berselisih satu pemberhentian dengan Gesundbrunnen.

 

Robin mengakui, ide untuk mengungsi ke bungker saat perang nuklir terdengar sangat mustahil. Dia membayangkan, jika Berlin ditimpa satu juta ton bom nuklir, memang hanya Berlin yang rusak. Tapi, beberapa hari kemudian, radiasinya yang berbahaya bakal menyebar menutupi wilayah bumi. Radiasi bisa membuat atmosfer bolong. Hewan-hewan mati dan tidak ada tanaman yang tumbuh.

Jika perang nuklir benar-benar terjadi, Berlin bisa jadi adalah kota yang paling siap menghadapinya. Ibu kota negara Jerman itu sudah memiliki bungker-bungker

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News