Mengunjungi Hotel Sapi, Penjualan Ternak dengan Sistem SPG Cowgirls
Rekrut dari SPG Mobil, Inspirasi dari Australia
Rabu, 02 November 2011 – 00:12 WIB
Doni, pria kelahiran Depok 22 Januari 1965 ini belakangan memang memiliki banyak kesibukan. Selain berjualan sapi, aktifitasnya juga banyak diluangkan untuk menerima tamu dari sejumlah pewarta baik lokal maupun mancanegara khusus penjualan sapi kurban. Mau tidak mau jadwal pertemuannya pun harus di skedul ulang jika ingin bertemu dadakan.
Akhirnya setelah menunggu kurang lebih dua jam, pria berbadan tegap itu selesai syuting dan bisa berbincang-bincang dengan INDOPOS. "Iya nih Mas, sedang syuting nih, kesibukan baru," katanya memulai perbincangan.
Diceritakan Doni, ide menjual ternak sapi kurban menggunakan Ladies Cowboy (SPG penjual sapi) itu berawal dari pengalamannya menjadi importir ternak Indonesia-Australia sejak 2000 lalu. Dia melihat bahwa tempat penjualan sapi di Australia tidak kumuh dan kotor seperti umumnya tempat-tempat penjualan terbak di Indonesia.
Akhirnya, muncullah ide untuk membuka outlet penjualan sapi berkonsep bersih. Kepalang tanggung, setiap outlet milik Doni dikonsep layaknya seperti hotel berbintang. Semua hewan potong tersebut dirawat dengan apik. Setiap sudut ruangan outlet usaha sapi kurban itu diberikan AC. Bahkan, atapnya pun diberikan peneduh agar terhindar sinar matahari ketika waktu siang.
Cara H. Romdoni dalam memasarkan hewan ternak miliknya cukup unik. Berbeda dengan pedagang ternaik lainnya, dia memilih tempat ber-AC sebagai outlet
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara