Mengunjungi Istanbul, Ibu Kota Budaya Eropa 2010
Kesulitan Komunikasi, Bisa Cari Relawan Berkaus Hijau Toska
Senin, 30 Agustus 2010 – 08:08 WIB

Miniaturk, salah satu tujuan wisata baru di Istanbul. Foto : Lutfi Rakhmawati/ Radar Jogja/JPNN
Bersama Kota Pécs di Hungaria dan Essen di Jerman, Kota Istanbul dinobatkan sebagai Ibu Kota Budaya Eropa (European Capital of Culture) pada 2010. Berbagai program dan acara skala internasional digelar. Berikut laporan LUTFI RAKHMAWATI yang mengikuti 5th World Youth Conference di Istanbul, Turki, pada 31 Juli hingga 13 Agustus lalu.
= = = = = = = = = = = = =
= = = = = = = = = = = = =
SEJAK ditemukan sekitar 7 ribu tahun sebelum Masehi, Istanbul selalu menjadi primadona. Kota yang berada di tepi Selat Bosphorus dan Laut Marmara itu tumbuh menjadi kota pelabuhan dan perdagangan yang penting.
Berdasar catatan, dalam sejarahnya yang panjang tersebut, Istanbul pernah dijadikan ibu kota oleh imperium Romawi, Byzantium, Imperium Latin, dan Ottoman. Dengan warisan budaya dan keunikan letak geografisnya, Istanbul merupakan satu-satunya kota yang berada di dua benua. Sebagian kota itu menjadi bagian Eropa dan sebagian lain masuk wilayah Asia.
Baca Juga:
Karena itulah, tidak salah jika European Union Manager of Culture and Education menobatkan kota terbesar di Turki dan kota terbesar kelima di dunia (berdasar jumlah populasi) tersebut sebagai Ibu Kota Budaya Eropa atau Avrupa Kültür Baºkenti dalam bahasa Turki. Upaya menjadikan Istanbul sebagai Ibu Kota Budaya Eropa dimulai sejak 2000.
Bersama Kota Pécs di Hungaria dan Essen di Jerman, Kota Istanbul dinobatkan sebagai Ibu Kota Budaya Eropa (European Capital of Culture) pada
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu