Mengunjungi Kampung Ahmadiyah di Cisalada, Bogor
Punya Stasiun Televisi, Kampus, hingga KTP Internasional
Selasa, 06 September 2011 – 08:08 WIB
Intimidasi terhadap Ahmadiyah tak hanya diterima orang-orang dewasa. Anak-anak jamaah juga sering diintimidasi guru-guru serta teman sebaya di sekolah. Mereka dicemooh dan bahkan dilempari batu. Salah seorang anak perempuan sempat diteriaki hendak diperkosa.
Beberapa pengurus desa memang sempat menawarkan keamanan bagi mereka. Tapi, syaratnya, mereka harus meneken surat pernyataan keluar dari Ahmadiyah dan menyatakan diri masuk Islam. Padahal, itu tidak mungkin bagi mereka. Akhirnya, beberapa jamaah terpaksa bertanda tangan meski tetap meyakini kepercayaannya.
"Karena itu, kami selalu mewanti-wanti kalau ada jamaah hendak keluar desa. Kalau orang biasa umumnya bilang, hati-hati di jalan. Kami bilang, hati-hati tanda tangan," kata Hidayat lantas tersenyum.
Sementara itu, jamaah Ahmadiyah juga bukan sekadar perkumpulan penganut agama. Mereka juga merupakan organisasi yang rapi. Bahkan, mereka memiliki struktur hingga ke daerah-daerah. Struktur itu terbagi dalam dua divisi besar. Yakni, bidang rohani dan organisasi.
Jumlah jamaah Ahmadiyah di Indonesia diklaim mencapai 500 ribu orang. Mereka tersebar di 330 cabang di seluruh wilayah Nusantara. Para penganut Ahmadiyah
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala