Mengunjungi Kampung Ahmadiyah di Cisalada, Bogor
Punya Stasiun Televisi, Kampus, hingga KTP Internasional
Selasa, 06 September 2011 – 08:08 WIB
Di sisi timur kompleks, terletak laboratorium komputer dan bahasa, asrama mahasiswa, serta perpustakaan. Di pinggir sisi utara, dibangun deretan rumah dinas para mubalig. "Sebenarnya, di sini hendak kami bangun SMA, SMP, dan puskesmas. Tapi, mengingat kondisinya begini, kami belum berani," tuturnya.
Dapat Rumah Dinas
Munirul menuturkan, para mubalig menjalani pendidikan selama lima tahun setara S-1. Kurikulumnya, antara lain, perbandingan agama, fikih kontemporer, fikih Ahmadiyah, dan bahasa. Khusus untuk bahasa, mereka mewajibkan tiga bahasa sebagai mata kuliah yang wajib dikuasai. Yakni, bahasa Urdu, Inggris, dan bahasa Arab.
Dapat Rumah Dinas
Mubalig jamaah Ahmadiyah sangat berperan dalam penyebaran Ahmadiyah di Indonesia. Karena itu, Jamaah Ahmadiyah Indonesia mendidik dengan serius para penyebar keyakinan mereka tersebut.
Mubalig Ahmadiyah direkrut dari anak-anak jamaah Ahmadiyah. Mereka diambil dari kantong-kantong kampung Ahmadiyah yang tersebar di berbagai provinsi di Indonesia. "Prinsipnya kan dari Ahmadiyah untuk Ahmadiyah," tegas Direktur Jamiah Ahmadiyah Indonesia Munirul Islam.
Jumlah jamaah Ahmadiyah di Indonesia diklaim mencapai 500 ribu orang. Mereka tersebar di 330 cabang di seluruh wilayah Nusantara. Para penganut Ahmadiyah
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara