Mengunjungi Kandara, Lokasi Pelarian Tenaga Kerja Indonesia di Arab Saudi (1)
Bayar Calo agar Ditangkap Polisi, Tiket Disediakan Jelang Pemilu
Kamis, 25 November 2010 – 08:08 WIB
Dia mengatkan, memang ada sebagian TKW asal Indonesia yang menjual diri kalau malam. Itu pun dilakukan untuk bertahan hidup di bawah kolong jembatan Kandara. Sementara TKW Indonesia yang memegang prinsip sampai rela tidak makan berhari-hari. "Sekarang Indonesia 150-an orang. Tinggal sedikit karena dua hari lalu ada pengambilan (oleh polisi Arab)," kata dia.
Rokib berada di tempat itu setelah tidak betah bekerja di Hotel Al Waton yang manajernya ringan tangan. Selama tiga bulan bekerja, setiap pergantian shif jam 10 pagi Rokib mendapat makian dari sang manajer asal Mesir. Tak jarang kepalanya ditempeleng hingga beberapa kali jika dia melakukan kesalahan kecil saja. "Saya kerja cleaning service. Tapi, kerjanya kayak militer," ujarnya.
Belum lagi dia merasa ditipu karena gajinya ternyata tidak sesuai dengan perjanjian kontrak (PK) yang diterima saat diberangkatkan PJTKI (perusahaan jasa tenaga kerja Indonesia). "Janjinya, saya digaji 900 riyal (sekitar Rp 2,25 juta dengan kurs Rp 2.500 per riyal). Tapi, ternyata saya cuma dikasih 700 riyal plus tempelengan tiap hari," ungkapnya, lantas tersenyum kecut.
Daripada keselamatan jiwanya terancam, Rokib memilih kabur dari pekerjaannya. Sayang, paspor dan semua dokumennya dipegang manajemen hotel tersebut. Oleh karena itu, dia memutuskan pergi ke jembatan Kandara yang selama ini dikenal sebagai tempat pelarian para TKI di Saudi. "Semua TKI dari Makkah, Madinah, Jeddah, dan kota-kota lain kalau lari pasti ke sini," tuturnya.
Nasib TKI di tanah para nabi sungguh memilukan. Banyak di antara mereka yang disiksa, diperkosa, dan ditipu majikannya. Supaya bisa pulang, mereka
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408