Mengunjungi Kuil-Kuil Tertua di Jepang
Sumbang 700 Yen Dapat Jimat Banyak Anak
Selasa, 10 Maret 2009 – 06:45 WIB

Foto: Ridlwan Habib/Jawa Pos
Para rahib yang berjumlah 18 orang juga diajari cara menggunakan tabung pemadam kebakaran. Mereka juga dilatih langsung oleh petugas pemadam kebakaran prefektur Nara. ''Setahun sekali kami mengadakan latihan evakuasi,'' ungkap Hiroyoshi.
Kayu memang umpan lezat bagi api. Di Indonesia, kebakaran hebat pernah menghanguskan Istano Baso Pagaruyung, istana Minangkabau tertua di Sumatera Barat, 27 Februari 2007. Istana yang menyimpan 4.500 dokumen sejarah itu hangus tanpa sisa.
''Untunglah belum pernah terjadi kebakaran hebat,'' kata Furuya. Setiap tamu memang diperiksa sebelum masuk ke kuil. Para rahib juga disebar menjadi pengawas di setiap sudutnya.
Pengunjung yang berziarah ke Horyuji bisa melihat patung-patung Buddha berukuran raksasa. Pada bangunan utama (Kondo), ada stan khusus yang menerima permintaan pembuatan jimat doa. Bentuknya seperti kalung kain berhias huruf-huruf kanji disusun dengan benang warna emas.
Pergi ke Jepang belum lengkap jika tidak mampir di kuil. Negeri Matahari Terbit itu punya lebih dari seribu kuil. Rata-rata berada di daerah Kansai
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu