Mengunjungi London saat Inggris Akan Punya Gawe Besar
Tak Ada Penjor, Suvenir William-Middleton Kian Marak
Rabu, 20 April 2011 – 08:08 WIB

Mengunjungi London saat Inggris Akan Punya Gawe Besar
Memang, cara pandang warga Inggris terhadap monarki sudah berbeda dibanding dua, tiga, atau empat dekade silam. "Mereka ada karena tradisi dan sejarah. Tapi, kami cinta tradisi itu," ujar Thomas Babbs, warga South Kensington, London.
Meski begitu, tak dimungkiri, pernik-pernik di seputar keluarga istana tetap menarik sebagai sebuah showbiz. "Saya tidak tahu. Para bangsawan itu selalu berhasil menarik perhatian media. Lihat itu," ujar Babbs sembari menunjuk deretan mobil televisi yang sudah stanby di sisi timur Westminster Abbey, gereja tempat pemberkatan pernihahan William-Kate, pekan depan.
Babbs barangkali mewakili cara pandang sebagian warga Inggris, terutama London, tentang pernikahan calon penerus takhta Inggris tersebut. Mereka tidak heboh, tapi juga tidak cuek. Persis cuaca musim semi ketika Jawa Pos tiba di London. Sepekan sebelum pernikahan, matahari bersinar panas, tapi angin masih cukup dingin.
Tak seperti Thailand, misalnya, yang selalu terlihat heboh menyambut momen-momen penting keluarga kerajaan, Inggris cukup cool. Di Bangkok, jalan kerap berhias bendera dan foto keluarga istana, gapura-gapura dipercantik, taman-taman diperindah, dan altar-altar kecil dipasang di pojok-pojok jalan saat mereka melangsungkan even penting monarki. Itu bisa berlangsung hingga sebulan sebelum dan sesudah acara. Contohnya, ketika Raja Bhumibol Adulyadej berulang tahun.
Sembilan hari lagi Inggris punya gawe besar. Pangeran William, putra Pangeran Charles dan mendiang Lady Diana, akan menikahi Catherine Elizabeth
BERITA TERKAIT
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara