Mengunjungi Makkah dengan Wajah Baru (1)

Ada Menara Jam, Arah Kiblat Berubah

Mengunjungi Makkah dengan Wajah Baru (1)
Suasana pembangunan di Makkah. Foto : Anas Sadaruwan

Perluasan tersebut bertujuan menambah kapasitas hingga 35 persen, yakni bertambah sekitar 500.000 orang. Dengan demikian, daya tampung Masjidilharam menjadi 1,2 juta orang. Masjid itu mempunyai 135 pintu masuk yang dibuka 24 jam. Di setiap pintu besar, ada sinyal lampu hijau atau merah. Kalau sinyal hijau menyala, dalam masjid masih ada tempat. Tapi, kalau sinyal merah menyala, tempat sudah penuh.

Tahun ini jamaah akan melihat pemandangan yang menarik. Yaitu, berdirinya jam raksasa di kota suci Makkah. Meski belum rampung seluruhnya (baru tiga sisi yang sudah dipasangi jam), jam terbesar di dunia itu sudah berdetak dan berfungsi sejak 12 Agustus 2010 atau awal Ramadan lalu. Saya jadi penasaran dan ingin naik untuk melihat dari dekat. Tapi, dari mana" Begitu saya mendekati kawasan hotel yang memiliki akses ke atas jam raksasa itu, seorang petugas sekuriti menegur dengan bahasa Arab,” Mamnuk, mamnuk.” Maksudnya, dilarang masuk.

Dari bawah, saya melihat para bekerja menyelesaikan pembangunan puncak menara yang tingginya nanti 1.970 kaki atau 600,46 meter. Di puncak menara itu, akan dipasang ornamen bulan sabit yang bergaris tengah 23 meter. Konon, nanti dipasang juga 15 lampu sorot di puncak menara tersebut, yang akan menembus langit. Di bawah menara, ada tulisan besar Allahu Akbar dalam huruf Arab.

Tulisan tersebut akan berada di bawah jam raksasa dengan ukuran garis tengah 151 kaki atau 46,02 meter. Di kanan-kirinya, ada menara pendukung. Di tiap-tiap menara tersebut, juga ada tulisan Allahu Akbar dalam huruf Arab, tapi agak lebih kecil. Demikian juga sisi lain. Sebab, menara jam raksasa tersebut mempunyai empat sisi yang sama.

Pada musim haji tahun ini, megaproyek perluasan Masjidilharam dan modernisasi transportasi Arafah–Mina memasuki tahap penyelesaian. Sebagian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News