Mengunjungi Mesir, Negeri dengan Banyak Situs Spektakuler (1)

Tari Darwish Berpadu Tari Perut di Sungai Nil

Mengunjungi Mesir, Negeri dengan Banyak Situs Spektakuler (1)
Foto: Kardono Setyo/JAWA POS
Seorang penari bertubuh sintal dengan pakaian minim keluar. Diiringi musik gambus yang mendayu, wanita itu kemudian menggoyangkan bagian perutnya. Meski masih kalah seronok dibanding goyang ngebor atau sederet goyang lain di Indonesia, tari perut adalah tarian yang mengandalkan sensualitas.

Sang penari pun mendatangi penonton dan berharap dapat saweran alias tip. Saya tak habis mengerti, mengapa tari sufi yang suci dan agung disandingkan head to head dengan tari perut. ''Siapa namanya?'' bisik saya ke Ahmad, pemain seruling yang kebetulan duduk dekat saya.

''Randa. Dia sudah janda. Mengapa, tertarik?'' goda Ahmad. Saya menggeleng dan kemudian tertawa dalam hati mengingat namanya cocok dengan statusnya. Sebab, kalau di Jawa, kata rondo artinya wanita yang sudah janda.

Sejak zaman Fir'aun ribuan tahun lalu, Sungai Nil selalu membawa berkah kepada warga yang menghuni sekitarnya. Kapal pesiar itu menjadi salah satu contohnya. Dengan tiket seharga 100 pound Mesir (sekitar Rp 200 ribu), perjalanan menyusuri sungai sepanjang 10 kilometer dalam waktu dua jam itu tergolong mahal. Fasilitas yang didapat hanya makan malam ala kadarnya dan itu tadi, live show dua sajian tarian "batin" yang berbeda arah tersebut.

Memiliki banyak situs yang memesona dunia, Mesir adalah negeri yang menjadikan pariwisata sebagai salah andalan meraih devisa. Tahun lalu lebih dari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News