Mengunjungi Mesir, Negeri dengan Banyak Situs Spektakuler (3-Habis)
Masuk Lorong Pengap Mumi Berlampu 10 Watt
Sabtu, 07 Februari 2009 – 08:06 WIB
Beruntungnya, tiga piramida terbesar di Mesir, piramida Cheops, Chevren, dan Menkaura (namanya diambil dari raja yang membuatnya), berada dalam satu kompleks di Giza, Kairo.
Cheops adalah ayah Chevren, sedangkan Chevren adalah ayah Menkaura. Jadi, tiga piramida itu dibangun tiga generasi dinasti raja, mulai kakek sampai merupakan piramida keluarga. Dari tengah Kota Kairo, siluet ketiga piramida itu sudah terlihat, sehingga ada semacam aura magis tersendiri yang mendorong saya ingin melihat salah satu keajaiban dunia tersebut.
Mungkin terbawa oleh sejumlah literatur yang pernah saya baca, saat mobil yang saya naiki mendekati bangunan berusia ribuan tahun itu, perasaan saya berdesir. Seperti makin terasa auranya. Di antara tiga piramida itu, yang tertua adalah Cheops. Piramida tersebut didirikan oleh Cheops, raja dari dinasti IV (Mesir Kuno Pertengahan) pada 2690 Sebelum Masehi (SM).
Didirikan di atas lahan seluas 13 hektare, tinggi piramida itu sebenarnya 146 meter. Namun, karena erosi pada puncaknya, tingginya tinggal 136 meter. Yang membuat takjub adalah cara pembuatannya. Total batu yang digunakan 2,5 juta balok batu. Masing-masing batu berukuran satu meter kubik. Dibuat selama 20 tahun serta mengerahkan 13.500 orang yang diganti dengan sistem sif per minggu.
Misteri yang menyelimuti piramida, salah satu keajaiban dunia, tetap menjadi daya tarik utama para pelancong yang berkunjung ke Giza, Kairo. KARDONO
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara