Mengunjungi Mesir, Negeri dengan Banyak Situs Spektakuler (3-Habis)
Masuk Lorong Pengap Mumi Berlampu 10 Watt
Sabtu, 07 Februari 2009 – 08:06 WIB
Piramida ke-118 yang ditemukan di bawah gurun pasir sekitar 19 kilometer selatan Kairo pada September 2008, misalnya, ternyata lebih dulu ''digangsir'' oleh maling. Sebab, saat piramida berusia 4.300 tahun yang jadi tempat pemakaman Ratu Sesheshet (ibunda pendiri dinasti ke-6 Kerajaan Mesir Kuno) itu digali para arkeolog, sudah ada lubang masuk ke ruang makam. Si pencuri sudah menghabisi harta sang ratu.
Setelah puas menjelajahi piramida, kami menuju Sphinx atau patung singa berkepala manusia. Menurut kepercayaan, Sphinx itu merupakan penjaga makam raja berikut hartanya. Sayang, bentuk Sphinx sudah tak utuh. Hidungnya sudah patah. Tak jelas siapa yang mematahkan hidungnya.
Kabarnya, Napoleon Bonaparte yang melakukannya. Yakni, saat Prancis menaklukkan Mesir. Tapi, ada juga anggapan seorang kafilah muslim yang melakukannya karena itu dianggap berhala. ''Tidak ada yang bisa memastikan,'' kata Nasheem.
Meski peradaban Mesir Kuno memesona dunia dan misterinya seperti tetap tak terpecahkan, bagi sebagian warga Mesir, piramida dan segala hal berbau Firaun itu tak terlalu dipuja. Misalnya, banyak toko cenderamata yang menjual berbagai corak piramida dan Firaun.
Misteri yang menyelimuti piramida, salah satu keajaiban dunia, tetap menjadi daya tarik utama para pelancong yang berkunjung ke Giza, Kairo. KARDONO
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara