Mengunjungi Naypyitaw, Ibu Kota Myanmar yang Misterius
Taksi Tak Berani Antar Bule dan Turis Kulit Hitam
Senin, 22 November 2010 – 08:08 WIB
Sedangkan wartawan tentu tidak mungkin secara legal masuk ke kota tersebut. Jangankan masuk ke Naypyitaw, mengunjungi Yangon saja dilarang.
Bahkan, tiga tahun lalu warga Myanmar tidak bebas masuk ke Naypyitaw. Hanya pekerja proyek dan pegawai kantor pemerintahan yang bisa masuk dengan pas khusus. Sekarang, meski penjagaan sudah tidak seketat tahun-tahun sebelumnya, warga Myanmar tetap merasa tidak bebas masuk ke Naypyitaw.
Untuk menuju Naypyitaw dari Yangon, pengunjung bisa melalui jalur darat atau udara. Untuk pesawat, sejumlah maskapai local, seperti Myanmar Airways, Yangon Airways, Air Mandalay, dan Air Bagan, sudah melayani penerbangan ke Naypyitaw. Hanya 45 menit penerbangan dari Yangon ke Naypyitaw.
Harga tiketnya sekitar USD 40 atau Rp 360 ribu. Kalau tidak memiliki izin resmi untuk masuk ke Naypyitaw, sebaiknya pengunjung tidak naik pesawat. Sebab, Bandara Naypyitaw merupakan bandara militer. Pemeriksaan di bandara itu lebih ketat daripada pemeriksaan melalui jalan darat.
Di Indonesia, pemindahan ibu kota masih berupa wacana. Myanmar yang kondisinya jauh tertinggal dari Indonesia sudah melakukannya lima tahun lalu.
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408