Mengunjungi Osaka ketika Jepang Berseteru dengan Tiongkok
Berkah dari Sengketa Rebutan Pulau di Tengah Laut
Rabu, 31 Oktober 2012 – 08:08 WIB
Kendati begitu, Jepang tidak ingin menangisi "hilang"-nya devisa dari negara tetangga itu. Sebab, pasar dari negara lain masih besar untuk dikembangkan. Termasuk dari Indonesia.
Mereka pun benar-benar menyiapkan segala infrastruktur yang dibutuhkan untuk "dijual" kepada biro-biro perjalanan dari lima negara yang diundang. Sejak turun dari pesawat di Kansai International Airport, rombongan disambut hangat perwakilan OCTB. Mereka sudah menyiapkan paket kunjungan ke berbagai objek wisata utama, hotel inspection, serta business meeting dengan para pemangku dunia usaha pariwisata di Osaka.
Selain ke Osaka Aquarium Kaiyukan, rombongan diajak mengunjungi desa spa di Arima Hot Spring, lalu ke Kobe Nunobiki Herb Gardens & Ropeway menaiki kereta gantung hingga ketinggian 1.000 meter dari permukaan laut, masuk ke Museum Nada Sake Breweries, menikmati jamuan makan malam khas Jepang, dan seharian bermain di Universal Studio Jepang.
Tak lupa, OCTB menunjukkan jalan "mahal" Midosuji, tempat gerai-gerai busana berlabel internasional berderet, serta downtown Dotomburi dan Ebisubashi, pusat perbelanjaan berblok-blok yang menyediakan segala kebutuhan bagi turis.
Konflik berkepanjangan dengan Tiongkok menggugah semangat kalangan pariwisata Jepang untuk bangkit. Mereka tak ingin menangisi "hilang"-nya
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408