Mengunjungi Osaka ketika Jepang Berseteru dengan Tiongkok
Berkah dari Sengketa Rebutan Pulau di Tengah Laut
Rabu, 31 Oktober 2012 – 08:08 WIB

Anak-anak mengikuti parade Halloween di Universal Studio Jepang. Foto: Arief Santosa/Jawa Pos
Sayangnya, rombongan tidak sempat diajak ke objek-objek wisata tradisional seperti Osaka Temple, menonton pertunjukan Kabuki dan gulat Sumo. "Padahal, itu (wisata tradisional, Red) sangat menjual untuk paket wisata. Sayang, kita tidak diajak ke tempat-tempat itu," komentar Sri Suryati, assistant branch manager Bayu Buana Travels Services Jakarta, salah seorang anggota delegasi Indonesia.
Keseriusan juga ditunjukkan para pemangku dunia usaha pariwisata di Jepang. Mereka dengan antusias menemui delegasi travel agent dari lima negara dalam business meeting di Grand Cube Osaka, Rabu (24/10).
Sebanyak 41 pengusaha hotel, restoran, kecantikan, pusat belanja, tour operator, hingga pengusaha transportasi mempresentasikan keunggulan usahanya satu per satu. Mereka dengan sabar harus antre dari satu meja ke meja lain.
Tidak hanya dengan menyerahkan brosur, slayer, atau buku panduan, mereka juga menunjukkan tempat usahanya dengan iPad atau laptop, sehingga lebih hidup dan "nyata".
Konflik berkepanjangan dengan Tiongkok menggugah semangat kalangan pariwisata Jepang untuk bangkit. Mereka tak ingin menangisi "hilang"-nya
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu