Mengunjungi Osaka ketika Jepang Berseteru dengan Tiongkok
Berkah dari Sengketa Rebutan Pulau di Tengah Laut
Rabu, 31 Oktober 2012 – 08:08 WIB

Anak-anak mengikuti parade Halloween di Universal Studio Jepang. Foto: Arief Santosa/Jawa Pos
"Kami tidak sedang menjual obat. Tapi, silakan bawa klien Anda ke hotel kami. Kami akan memberikan yang terbaik untuk tamu-tamu istimewa dari Indonesia," janji Satoshi Tsujii, director of sales Ana Crowne Plaza.
Acara yang dilangsungkan sejak tengah hari hingga menjelang magrib secara maraton itu benar-benar menguras tenaga para delegasi travel agent yang tidak sempat break untuk istirahat. Apalagi, salah seorang anggota delegasi tersebut sudah berusia lanjut.
"Saya sampai hendak pingsan. Bagaimana tidak, selesai satu orang, langsung dilanjutkan orang lain. Mereka antre di belakang kursi," tutur Irawati Widjaja dari Kapasan Oriental Express Surabaya.
"Saya nggak enak kalau mau nolak. Wong mereka sudah antre lama," tambah perempuan 70 tahun itu.
Konflik berkepanjangan dengan Tiongkok menggugah semangat kalangan pariwisata Jepang untuk bangkit. Mereka tak ingin menangisi "hilang"-nya
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu