Mengunjungi Pelesetan White House di Selandia Baru, Surga Para Pria Dewasa
Ada Lukisan Bill Clinton Bersanding dengan Monica Lewinsky
Senin, 18 April 2011 – 08:08 WIB

Mengunjungi Pelesetan White House di Selandia Baru, Surga Para Pria Dewasa
Perlahan-lahan dia pun mulai melepas satu per satu baju yang dikenakan sambil menghampiri para pengunjung. Sesekali dia juga meliuk-liuk di tiang-tiang besi yang terpancang. Tak hanya bergoyang seksi, dia juga memanjat tiang-tiang itu sampai ujung dan turun dengan gaya akrobatik.
Berikutnya, dia mulai beraksi di panggung panjang sambil melirik menggoda kepada para pengunjung yang kebanyakan lelaki itu. Seorang pria yang berdiri di pinggir meja tampak menghampiri dan menyelipkan tiga lembar uang dua dolar ke karet yang melingkar di paha kanannya. Stripper itu tidak tinggal diam, dia pun memberikan bonus kecupan dan tarian di pangkuan lelaki yang memberinya uang saweran tersebut.
Begitulah seterusnya sampai akhirnya dia juga menghilang di balik panggung. Paduan atraksi akrobatik dan erotis tersebut berlangsung sekitar lima belas menit. Atraksi itu pun tidak berhenti di situ. Setiap selesai mengusung tema, tampil penari lain dengan tema berbeda.
Saat Jawa Pos bertandang ke sana yang ditemani dua wartawati dari Indonesia dan seorang pemandu, ada sederet tema yang dibawakan. Selain rugbi, ada tema cowboy, Cleopatra, dan Michael Jackson. Setting panggung dan kostum pun tidak asal-asalan. Dibuat sesuai dengan tema yang tengah ditarikan para penari. Begitu juga gerakan-gerakan tarian yang disesuaikan dengan tema.
The White House alias Gedung Putih tak hanya ada di Washington DC, Amerika Serikat. Tapi juga ada di Auckland, kota terbesar di Selandia Baru. Perbedaannya
BERITA TERKAIT
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri