Mengunjungi Pelesetan White House di Selandia Baru, Surga Para Pria Dewasa

Ada Lukisan Bill Clinton Bersanding dengan Monica Lewinsky

Mengunjungi Pelesetan White House di Selandia Baru, Surga Para Pria Dewasa
Mengunjungi Pelesetan White House di Selandia Baru, Surga Para Pria Dewasa
Setelah membayar masing-masing NZD 20, para pengunjung boleh langsung masuk ke lounge untuk menikmati tontonan dewasa itu. Sampai di dalam lounge, pengunjung bisa memesan minuman kepada bartender yang bertugas. Kembalian uang minuman yang dipesan itu bukan mata uang Selandia Baru, melainkan uang palsu dolar AS dalam pecahan dua dolar.

 

Ternyata, uang palsu tersebut digunakan untuk memberikan saweran kepada para penari. Kalau memang tidak digunakan, uang itu bisa ditukarkan kembali kepada resepsionis. Begitu juga dengan para penari. Mereka bisa menukarkan uang palsu hasil saweran tersebut kepada resepsionis yang merangkap kasir.

 

Kalau ingin mendapat suguhan tarian privat, para pengunjung harus merogoh kocek lebih dalam. Sebagaimana yang tertera di papan pengumuman, para pengunjung harus membayar NZD 60 (Rp 384.000) untuk layanan spesial selama sepuluh menit tersebut. Tak hanya itu, mereka juga memberikan les pole dance alias tari akrobatik di tiang-tiang yang menjulang. "Saya ke sini hanya untuk hiburan setelah lelah bekerja. Tempat ini memang menarik," ucap salah seorang pengunjung lokal yang menyebut namanya William.

 

Sementara itu, kalau ingin melepas lelah, para pengunjung bisa melemaskan otot di spa bernama Monica yang berada di samping bangunan The White House tersebut.

 

The White House alias Gedung Putih tak hanya ada di Washington DC, Amerika Serikat. Tapi juga ada di Auckland, kota terbesar di Selandia Baru. Perbedaannya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News