Mengunjungi Penderita Kusta yang Mengucilkan Diri
Malu dengan Tetangga, Dibawa Keluarga Tinggal di Tengah Tambak

Bahkan, kalau keluar rumah, MS selalu memakai topi. Padahal, kerabat atau siapa pun tidak pernah mengucilkan keluarga Bunali maupun MS. "Kami selalu baik dengan mereka. Tidak pernah membedakan," ujar Maryamah.
Penyakit kusta disebabkan bakteri Mycobacterium leprae. Penyakit itu mudah menyebar lewat saluran lendir hidung, tanah, dan bahkan udara. Serangan kuman yang berbentuk batang tersebut biasanya menyerang kulit, saraf, mata, selaput lendir hidung, otot, tulang, dan buah zakar.
Penyakit kusta akan makin terlihat ketika penderita keluar saat siang. Di bawah sengatan matahari, bakteri itu lebih mudah berkembang biak dan menyebar ke bagian lesi (jaringan) kulit yang lain.
Data Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan mencatat, sedikitnya terdapat 393 orang di wilayah tersebut yang menjalani pengobatan kusta. Jumlah itu sesuai dengan data pada 2012. Tahun ini penderita yang masih melakukan pengobatan berjumlah 113 orang. Jumlah tersebut terhitung hingga Juni lalu.
Tempat tinggal MS saat ini berada di bawah wilayah kerja Puskesmas Arosbaya. Tetapi, pihak puskesmas justru tidak menemukan data tentang dia.
Dendy, petugas Puskesmas Arosbaya yang menangani kasus kusta, menyebutkan bahwa terdapat sembilan penderita di tempatnya. Tujuh pasien di antaranya berasal dari luar Arosbaya. Dua warga Arosbaya yang ditangani puskesmas itu berasal dari Desa Glaga dan bukan Desa Tongket, tempat MS mengucilkan diri. (*/fei/jpnn/c14/dwi)
MS (inisial), 45, merupakan seorang di antara sekian penderita kusta yang memilih untuk mengucilkan diri. Bukan hanya MS, orang tua maupun keluarganya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu