Mengunjungi Penjara Para WNI Terpidana Mati di Malaysia
Kasus Frans Bersaudara yang Bunuh Maling sampai Jadi Guyonan
Sabtu, 27 Oktober 2012 – 00:07 WIB
Memang itulah seragam khusus bagi yang bakal menjalani hukuman paling berat. Tahanan baru ditandai kerah putih. Biasanya mereka adalah tahanan yang menjalani hukuman relatif ringan.
Misalnya, tersandung dokumen keimigrasian seperti paspor atau permit bagi para pekerja. Kerah dan nomor tahanan warna hitam biasanya disematkan kepada para narapidana yang bolak-balik keluar masuk penjara alias residivis. Tahanan vonis mati pun dipisahkan dari tahanan lain.
Di hadapan tamu-tamu Indonesia yang membesuknya, mereka bercerita seputar kasus yang menderanya. Frans dan saudaranya, misalnya. Kedua pemuda itu tidak habis pikir mengapa dijatuhi hukuman gantung sampai mati.
Padahal, waktu itu dia melakukan pembelaan terhadap upaya tindak kriminal. "Kini kami hanya bisa pasrah sambil berharap pembelaan dari pemerintah," ujarnya sambil beberapa kali menundukkan wajah. Tampak sekali guratan kekecewaan di wajah warga keturunan Tionghoa itu.
Sejumlah warga negara Indonesia (WNI) yang terancam hukuman mati di Malaysia berharap mendapat perhatian lebih dari permerintah. Juga kunjungan dari
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara