Mengunjungi Penjara Para WNI Terpidana Mati di Malaysia
Kasus Frans Bersaudara yang Bunuh Maling sampai Jadi Guyonan
Sabtu, 27 Oktober 2012 – 00:07 WIB

Penjara Simpang Renggang, Johor Bahru, Malaysia. Di penjara ini terdapat 15 WNI yang divonis mati. Foto: Sholahudin/Jawa Pos
"Iya, Pak. Saya dendam. Saudara saya juga dibunuh dan tubuhnya dipotong, lalu dibuang ke laut. Kemudian, saya dihubungi teman kalau dia (almarhum Firdaus, Red) melarikan diri ke Malaysia. Lalu saya cari dan terjadilah peristiwa itu. Tapi, yang saya pakai bukan pisau teman saya," ceritanya.
Mendengar cerita itu, sejumlah pembesuk pun terdiam. "Mungkin karena pendidikan yang kurang, akhirnya terjadi kasus ini. Semestinya, kamu (Marianto) laporkan saja ke polisi biar polisi yang menangkap ke Malaysia," kata Effendy.
Marianto hanya bisa tersenyum kecil. Tubuhnya juga terlihat bersih di balik balutan seragam tahanan motif putih dan merah. "Kamu lulusan apa Marianto? Madrasah atau SD," tanya Effendy. Marianto menjawab bahwa dirinya lulusan SD Inpres.
Kemudian para pembesuk memberikan kado berupa Alquran. Dengan polos Marianto menjawab terima kasih dan berusaha membaca kitab suci itu walaupun tidak seberapa lancar. "Ya sikik-sikik (sedikit-sedikit) bisalah, Pak," ujarnya.
Sejumlah warga negara Indonesia (WNI) yang terancam hukuman mati di Malaysia berharap mendapat perhatian lebih dari permerintah. Juga kunjungan dari
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu