Mengunjungi 'Rumah Cepat' Korban Tsunami Bantuan Pembaca Jawa Pos

Bangga Anak Ketiga Lahir Normal di Rumah Darurat

Mengunjungi 'Rumah Cepat' Korban Tsunami Bantuan Pembaca Jawa Pos
Foto : Bahari/JAWA POS

Dia menuturkan, luas rumah bantuan yang mereka terima dari LSM asing itu sama seperti yang diterima dari pembaca Jawa Pos. Yakni, 6 x 6 meter dengan dua kamar. ’’Kelebihannya, rumah itu lebih permanen,’’ tegasnya.

Rumah bantuan pembaca yang dulu komponen-komponennya dikirim dari Surabaya itu penuh kenangan bagi Janjibar dan keluarga. Sebab, bukan hanya putri ketiga mereka lahir di rumah tersebut. ’’Di rumah itulah kami bisa hidup normal setelah berbulan-bulan hidup di pengungsian. Kalau ada sedikit kekurangan, itu wajar. Apalagi, rumah tersebut dibangun cepat karena sangat diperlukan warga saat itu,’’ jelasnya.

Penghuni lain, Dimayar, 17, yang menempati rumah di Blok D Nomor 180, menuturkan, selama tinggal di pengungsian, dirinya tidak bisa bersekolah. Baru setelah masuk rumah bantuan pembaca Jawa Pos, dia bisa bersekolah lagi. ’’Saya baru lulus STM,’’ kata Dimayar yang kini menempati rumah baru atau sekitar 200 meter dari rumah bantuan pembaca.

Dimayar yang kehilangan bapaknya, Nurdin, dan kakaknya, Nyadi, dalam musibah tsunami empat tahun lalu tersebut mengaku bersyukur saat itu bisa memperoleh bantuan rumah dari pembaca.

Setelah lebih dari tiga tahun menempati rumah bantuan pembaca Jawa Pos di Calang, Kabupaten Aceh Jaya, sebagian besar korban tsunami pindah ke rumah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News