Mengunjungi Suku Badui yang Satu Kampung Golput saat Pilpres (2-Habis)
Mirip TNI, Siap Bela Negara meski Tak Memilih
Jumat, 10 Juli 2009 – 06:18 WIB
Kepala Desa Kanekes sekaligus tokoh Badui Luar Jaro Dainah memperkuat pernyataan itu. Menurut dia, sumpah adat Badui merupakan bentuk komitmen tertinggi kepada pemimpin negara ini. Karena itu, walaupun warga Badui Dalam tidak mencontreng, komitmen untuk tetap setia pada pemimpin terpilih itu sudah terbukti sejak awal berdirinya negara ini. ''Kami lebih mirip TNI, tak ikut berpolitik, tapi kalau negara butuh apa pun kami siap ada di garda depan,'' terangnya.
Hingga TPS ditutup pukul 13.00 WIB di TPS Kaduketug (Ciboleger), pasangan Mega-Prabowo meraih 310 suara, SBY-Boediono 477 suara, dan JK-Wiranto 90 suara. Jumlah suara tidak sah mencapai 127. Sedangkan di TPS Cicakal Girang Mega-Prabowo meraih 46 suara, SBY-Boediono 337 suara, JK-Wiranto 21 suara, dan yang tidak sah 40 suara. Dari semua suara itu tak satu pun warga Badui Dalam yang mencontreng. Padahal, jumlah warga Badui Dalam saat ini diperkirakan 2-3 ribu jiwa.
Jawa Pos mengamati, memang ada banyak kendala yang harus disiasati pemerintah jika ingin memaksimalkan perolehan suara warga Badui. Pada kawasan Badui yang menghuni lahan seluas 5.108 hektare dan 3 ribu hektare di dalam wilayah hutan lindung itu, hanya terdapat dua TPS.
Aturan adat dan pantangan yang memicu warga Badui untuk menjadi golput memang sudah dilonggarkan oleh Puun. Namun, kendala lain, yakni sulitnya akses menuju TPS, juga memicu keengganan mencontreng. Apalagi, lokasi TPS berada di wilayah Badui Luar yang secara kasta berbeda dengan suku Badui Dalam.
Terlibat dalam politik merupakan hal yang tidak dianjurkan oleh adat suku Badui. Namun, tak seperti warga Badui Dalam yang memilih golput pada pilpres,
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala