Mengunjungi Suku Baduy yang Satu Kampung Golput Saat Pilpres 2009 (1)

Hafal Misi Capres, Pilih Tak Contreng demi Adat

Mengunjungi Suku Baduy yang Satu Kampung Golput Saat Pilpres 2009 (1)
Mengunjungi Suku Baduy yang Satu Kampung Golput Saat Pilpres 2009 (1)
Kenalkah mereka dengan capres dan cawapres? Dengan mantap pria 44 tahun itu mengangguk. Tak hanya kenal, Ayah Mursyid lantas menyebutkan nama capres dan cawapres sekaligus visi misinya. Hal itu ternyata merupakan buah dari upaya keras para petinggi adat untuk tetap mendapatkan informasi walau tinggal di pedalaman.

Bahkan, dirinya dan sejumlah petinggi adat sempat menyaksikan debat capres ke kampung terdekat, yakni di Ciboleger. Untuk keperluan itu mereka harus turun gunung dan berjalan sejauh 12 kilometer selama dua-tiga jam dan keluar ke wilayah di luar kampung Baduy. ''Saya masih ingat janji-janji mereka dan merekamnya di ingatan untuk ditagih,'' candanya.

Walaupun tidak ikut memilih, Jaro Sami mengatakan memiliki visi atau wangsit bahwa yang akan lolos menjadi presiden adalah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dua kompetitornya, Megawati dan Jusuf Kalla, mungkin belum mampu menyaingi SBY. ''Tapi, itu yang saya lihat tadi malam. Kalau nanti malam bisa lain lagi, siapa tahu,'' katanya dengan wajah serius.

Siang menjelang, Jawa Pos pun turun gunung ke kampung Ciboleger, yang merupakan wilayah Baduy Luar yang di dalamnya terdapat tempat pemungutan suara (TPS) untuk 6.325 dari total 11.170 warga Baduy. Desa Ciboleger merupakan daerah yang berbatasan dengan Kampung Baduy Luar. Sebagian besar penduduk Baduy Luar ataupun Dalam membeli keperluan sehari-hari dari desa tersebut. Tidak heran jika di Desa Ciboleger ditemukan hilir mudik orang-orang Baduy. Karena itu, desa tersebut dipilih untuk lokasi satu dari dua TPS Baduy.

Ingar-bingar pemilihan presiden (Pilpres) ternyata tak sampai ke wilayah pedalaman Indonesia. Ketika mayoritas warga negara menggunakan hak pilih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News