Menhan: Bedakan Inpres 2/2013 dan RUU Kamnas
Selasa, 29 Januari 2013 – 22:26 WIB

Menhan: Bedakan Inpres 2/2013 dan RUU Kamnas
JAKARTA - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menegaskan, Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2013 tentang Penanganan Gangguan Keamanan berbeda dengan Rancangan Undang-undang Keamanan Nasional.
"Ini tidak ada kaitannya dengan RUU Kamnas. Ini sesuatu gangguan yang terjadi pada keadaan tertib sipil. Beda sekali kalau Kamnas itu pada tertib sipil, darurat sipil, darurat militer pada keadaan perang. ini lingkup lebih luas," ujar Purnomo di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (29/1).
Ia mengatakan, publik jangan menerjemahkan Inpres ini sebagai ancaman. Ini hanyalah Inpres untuk menghadapi konflik nasional yang terjadi selama beberapa tahun terakhir.
Purnomo menjelaskan, dalam Inpres itu ada tiga bagian yang akan ditangani yaitu waktu terjadi pencegahan, penindakan, dan rehabilitasi.
Kementerian Pertahanan, kata dia, tidak aktif di dalam penindakan. Lebih kepada pada ppencegahan dan rehabilitasi. Sementara penindakan dilakukan oleh TNI, Polri dan Badan Intelijen Nasional (BIN). Sementara rehabilitasi dilakukan oleh gabungan lembaga pemerintah terkait yang tergabung dalam aksi terpadu. Untuk gangguan keamanan, kata dia, dipusatkan penanganannya dilakukan oleh Polri.
JAKARTA - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menegaskan, Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2013 tentang Penanganan Gangguan Keamanan
BERITA TERKAIT
- Honorer Lulus PPPK 2024 Tahap 1 Sudah Dilantik, Sisanya Malam Hari
- Masa Kontrak Kerja Guru PPPK Sampai Batas Usia Pensiun, Alhamdulillah
- Gus Ipul Yakin DTSEN Bisa Percepat Penurunan Kemiskinan
- KPK Sinyalir Uang Jutaan Dolar dari Izin Tambang era Rita Mengalir ke Japto dan Ahmad Ali
- Kubu Ted Sieong Pertanyakan Motif Jaksa Tak Hadirkan Nama-nama Dalam BAP
- KPK Sinyalir Satori dan Heri Gunawan Selewengkan Dana CSR BI Lewat Yayasan