Menhan Korsel Mundur
Parlemen Anggap Pemerintah Lamban
Jumat, 26 November 2010 – 09:33 WIB
YEONPYEONG - Serangan artileri Korea Utara (Korut) ke Kepulauan Yeonpyeong Selasa lalu (23/11) memaksa menteri pertahanan Korea Selatan (Korsel) Kim Tae-young mengundurkan diri tadi malam. Keputusan mundur itu dilakukan di saat kritik terkait serangan itu memuncak. Kim dianggap lamban dalam menangani insiden serangan Korut. Penembakan artileri Korut tiga hari lalu itu mengakibatkan dua penduduk sipil dan dua marinir Korsel tewas, serta merusak lusinan rumah. Insiden itu juga membuat ketegangan semakin meningkat di Semenanjung Korea. Pascapenyerangan Korut itu, pihak Korsel telah meningkatkan jumlah tentaranya di Yeonpyeong dan pulau di dekatnya.
Kemarin sore waktu setempat, Presiden Korsel, Lee Myung-bak menerima surat pengunduran diri menhan tersebut. Dalam surat pengunduran dirinya, Kim mengaku memikul semua tanggung jawab akibat serangan tersebut. Lee akan menunjuk pengganti Kim pada hari ini (26/11). "Ini sebuah atmosfer di lingkungan militer dan bentuk tanggung jawab atas seluruh insiden," kata pejabat di kantor kepresidenan Korsel.
Baca Juga:
Sebelumnya, Kim didesak mundur oleh sejumlah anggota legislatif baik dari partai berkuasa maupun oposisi. Kim juga pernah mengajukan pengunduran diri menyusul kapal perang Korsel, Cheonan, ditengggelamkan oleh torpedo Korut, Maret lalu. Akibat penembakan tersebut, 46 angkatan laut Korsel tewas.
Baca Juga:
YEONPYEONG - Serangan artileri Korea Utara (Korut) ke Kepulauan Yeonpyeong Selasa lalu (23/11) memaksa menteri pertahanan Korea Selatan (Korsel)
BERITA TERKAIT
- Jaga Demokrasi, 60 Universitas Jerman Angkat Kaki dari X
- Ukraina & Suriah Perkuat Hubungan Diplomasi Kemanusiaan di Tengah Invasi Rusia
- Gencatan Senjata Tak Berpengaruh, Tentara Israel Tetap Lakukan Pelanggaran di Lebanon
- Arab Saudi Janjikan Pelayanan Kelas Dunia untuk Jemaah Haji & Umrah
- Korsel Diguncang Skandal Politik, Korut Pamer Rudal Hipersonik
- Jerman dan Amerika Diguncang Aksi Teror, Prancis Panik