Menhan Korsel Mundur
Parlemen Anggap Pemerintah Lamban
Jumat, 26 November 2010 – 09:33 WIB
Pulau Yeonpyeong dihuni sedikitnya oleh 1.600 orang yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan. Pulau ini terletak sekitar 12 kilometer dari laut Korut. Letak geografis pulau itu menjadikannya rawan terhadap agresi militer dari tetangganya tersebut.
Di bagian lain, presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan bahwa konflik di perbatasan Korut dan Korsel cukup membahayakan dan dikhawatirkan memicu konfrontasi yang lebih besar. "Saya harus mengatakan bahwa situasi itu membahayakan dan kalau berlanjut bisa memicu konflik yang lebih besar. Bahkan bisa memicu peperangan," kata Presiden SBY di Kantor Presiden, Jakarta, kemarin.
SBY menilai, konflik itu tidak menutup kemungkinan akan bisa melibatkan negara lainnya. "Indonesia telah mengeluarkan pernyataan. Tapi mengingat situasi sekarang, menurut saya masih tetap membahayakan. Setiap saat bisa eskalatif dan terjadi betul konflik militer yang lebih luas," ujar Presiden.
Secara terpisah, Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, memerintahkan kapal induk USS George Washington menuju Semenanjung Korea kemarin. Ini merupakan salah satu bentuk dukungan AS kepada Korsel setelah sehari sebelumnya mendapat serangan artileri dari Korea Utara (Korut) di Pulau Yeonpyeong.
YEONPYEONG - Serangan artileri Korea Utara (Korut) ke Kepulauan Yeonpyeong Selasa lalu (23/11) memaksa menteri pertahanan Korea Selatan (Korsel)
BERITA TERKAIT
- Jaga Demokrasi, 60 Universitas Jerman Angkat Kaki dari X
- Ukraina & Suriah Perkuat Hubungan Diplomasi Kemanusiaan di Tengah Invasi Rusia
- Gencatan Senjata Tak Berpengaruh, Tentara Israel Tetap Lakukan Pelanggaran di Lebanon
- Arab Saudi Janjikan Pelayanan Kelas Dunia untuk Jemaah Haji & Umrah
- Korsel Diguncang Skandal Politik, Korut Pamer Rudal Hipersonik
- Jerman dan Amerika Diguncang Aksi Teror, Prancis Panik