Menhan Prabowo Subianto Nyaris Keok karena Adian Napitupulu dan Effendi Simbolon
"Kalau soal anggaran terbuka, tetapi soal kemampuan dan kesiapan itu tidak boleh terbuka. Kesiapan dan kemampuan itu berkaitan dengan anggaran," timpal Prabowo.
Tak hanya Effendy. Anggota Komisi I DPR Adian Napitupulu juga ikut menginterupsi. Dia berpendapat bahwa sebenarnya persoalan ini tidak perlu diperdebatkan panjang lebar.
"Yang diminta Effendi sederhana, apa yang dipaparkan di sini (di bahan tertulis), dipaparkan lisan juga. Bahwa kemudian pendalaman dibuat tertutup itu tidak persoalan. Ini kan jadi lucu di sini dipaparkan terbuka tetapi tidak mau dibaca, disampaikan," ujar Adian.
Politikus PDI Perjuangan itu mengatakan bahwa tidak ada pertentangan besar sebenarnya kalau harus disampaikan secara lisan oleh Prabowo.
"Sampaikan saja terbuka dan Pak Menhan juga uga tidak keberatan kok, kenapa yang lebih khawatir pimpinan dibanding Pak Menhan," kata Adian.
Meutya Hafid bereaksi. Dia menegaskan sikapnya memegang pesan dari fraksi-fraksi. "Jadi, saya harus tanyakan dulu begitu mekanismenya. Kalau fraksi setuju, silakan. Tadi kami adakan rapat jadi harus saya hormati, bukan saya mau atur sendiri," kata Meutya.
"Semua sikap fraksi saya hormati. Kalau memang ada permintaan kemudian saya tanyakan kembali kepada fraksi-fraksi," sambungnya.
Tamliha kembali berbicara. Dia mengaku sudah dua pernah rapat bersama dua Menhan yakni Purnomo Yusgiantoro, dan Ryamizard Ryacudu di Komisi I DPR.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengikuti rapat kerja perdana dengan Komisi I DPR yang dihadiri Adian Napitupulu dan Effendi Simbolon
- Batal Bertemu, PM Malaysia Ungkap Kondisi Kesehatan Prabowo
- Prabowo Bakal Groundbreaking di IKN, Nilai Investasinya Bikin Kaget
- Ingatkan PDIP Konsisten soal PPN, Misbakhun: Berpolitiklah secara Elegan
- Bukan Menyalahkan Prabowo soal PPN 12 Persen, Deddy Singgung Rezim Jokowi
- Prabowo Singgung Usulan Gus Dur jadi Pahlawan Nasional, Begini Reaksi Yenny Wahid
- PP Hima Persis Dukung Pidato Presiden Prabowo di KTT D-8 Perihal Solusi untuk Kemerdekaan Palestina