Menhan Tegaskan 500 WNI dari Suriah Harus Diawasi
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryazudu menyatakan pemerintah tetap mewaspadai kembalinya sekitar 500 warga negara Indonesia (WNI) yang dideportasi dari Suriah.
Pemantauan terhadap ratusan WNI tersebut, menurutnya, harus dilakukan oleh semua pihak. Tidak hanya kepolisian.
"Harus dipantau. Polisi, tentara, saya yang di Kemhan mantau juga. Harus waspada," tegas Ryamizard di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa (15/5).
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) ini menyebutkan semua upaya harus dikerahkan untuk mengantisipasi aksi teror.
Sebab, tindakan bom bunuh diri yang terjadi di Surabaya dilakukan oleh generasi ketiga teroris. Patut dicurigai juga yang baru kembali dari Suriah.
Generasi pertama adalah yang meledakkan gedung World Trade Center di Amerika Serikat, dan generasi keduanya Islamic State of Iraq and Suriah (ISIS).
"Kan sudah saya bilang, sekarang generasi ketiga, siapa itu? Yang sekarang-sekarang pulang (dari Suriah)," sebut dia.
Karena itu, katanya, pemerintah harus waspada. Termasuk seluruh lapisan masyarakat bersama-sama mengawasi.
Menteri Pertahanan menyebut tindakan bom bunuh diri yang terjadi di Surabaya dilakukan oleh generasi ketiga teroris.
- Pekerja Migran Meninggal di Suriah, Keluarga: Dianiaya Majikan
- Iran Serang Pangkalan Militer Israel, Indonesia Diharapkan Berperan Menyerukan Perdamaian
- Iran Membela Diri, Lalu Serang Pangkalan Militer Israel
- Bukan Hanya Indonesia, 3 Tim Ini Juga Pertama Kali Masuk 16 Besar Piala Asia 2023
- Piala Asia 2023: Suriah Iris Tipis India, Timnas Indonesia tak Diuntungkan
- Rieke Beberkan Perjuangan Korban TPPO yang Berhasil Dipulangkan ke Indonesia