Menhub Dorong Stakeholder Pelayaran Tingkatkan Efisiensi Biaya Logistik

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi terus mendorong para pemangku kepentingan di sektor pelayaran untuk melakukan upaya-upaya efisiensi biaya logistik di Indonesia.
Hal itu disampaikannya saat meninjau Kapal Alexander Von Humboldt berukuran 16.000 TEU, yang merupakan kapal peti kemas terbesar, yang bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok (JITC), Jakarta, Senin.
"Dengan hadirnya kapal besar yang melakukan direct call atau pelayaran langsung, tanpa singgah ke pelabuhan lain dari pelabuhan Indonesia ke pelabuhan tujuan, maka biaya logistik kita semakin murah, sehingga daya saing Indonesia juga akan semakin meningkat," kata Menhub.
Menhub juga meminta kepada para pemangku kepentingan seperti otoritas pelabuhan, syahbandar, PT Pelindo, dan stakeholder terkait lainnya dapat memberikan pelayanan dengan baik kepada kapal-kapal yang sandar di Pelabuhan Tanjung Priok.
Menurut dia, sandarnya kapal besar tersebut menjadi tanda bahwa pelabuhan Indonesia diminati oleh para operator pelayaran untuk melayani perdagangan internasional.
"Kita tidak boleh cepat puas dengan ini. Kita harus terus melakukan upaya-upaya untuk menekan angka logistik dan itu tidak bisa dilakukan sendiri tetapi dengan kolaborasi bersama," ujarnya.
Kapal vessel milik CMA CGM Columbus JAX (JAX) ini melayani rute langsung Jakarta-Amerika Serikat, untuk memfasilitasi perdagangan ekspor antara Indonesia dengan Amerika Serikat.
Kunjungan kapal peti kemas ini adalah yang pertama dari tiga seri 16.000 TEU CMA CGM yang juga akan bersandar di JICT.
Menhub Budi Karya juga meminta kepada para pemangku kepentingan di sektor pelayaran untuk beri pelayanan terbaik
- Efisiensi Besar-besaran, Donald Trump Pecat 300 Pegawai Badan Nuklir
- Istana Bantah Anggaran Pendidikan Kena Efisiensi, KIP & Beasiswa Tak Terdampak
- Istana: Daripada Berutang, Lebih Baik Efisiensi
- Istana Sebut PHK yang Terjadi Bukan Gegara Efisiensi, Tetapi...
- Anggaran BPKN Sisa Rp 2,3 M setelah Kena Efisiensi 73 Persen
- Francine PSI Ungkap Kenaikan Tarif PAM Jaya Bisa Merugikan Pebisnis di Jakarta