Menhub Ingatkan Bandara Harus Ada Emergency Plan
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta para pengelola obyek-obyek vital seperti bandara dan pelabuhan, untuk menyiapkan emergency plan jika tiba-tiba terjadi situasi mendesak.
Permintaan itu disampaikan Budi menyusul adanya peristiwa aksi massa menolak anggota DPR Fahri Hamzah di Bandara Sam Ratulangi, Manado, Sulut.
Massa ketika itu sempat masuk ke area bandara hingga membuat para penumpang dan pengelola bandara cemas.
"Saya meminta agar masing-masing obyek vital bandara dan pelabuhan menyiapkan emergency plan apabila ada peristiwa ekstrem," kata Budi.
Budi akan segera mengevaluasi sistem keamanan bandara setelah adanya peristiwa itu.
"Bandara tidak boleh dimasuki oleh orang-orang yang tidak berkepentingan. Bandara harus steril," tegasnya.
Budi mengaku masih terus memonitor setiap perkembangan keamanan di masing-masing bandara, termasuk kesiapan dalam mengantisipasi gangguan.
"Kami masih terus melakukan koordinasi dengan aparat penegak hukum untuk menjaga keamanan dan sterilisasi bandara. Keamanan dan keselamatan penerbangan di bandara sebagai obyek vital, harus benar-benar terjaga," imbuhnya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta para pengelola obyek-obyek vital seperti bandara dan pelabuhan, untuk menyiapkan emergency plan jika
- Pakar Minta Menhub Era Prabowo-Gibran Paham Transportasi, Lalu Usulkan Nama Ini
- Masyakat Daerah Dorong Capt Coky Leonardo Jadi Menteri Perhubungan
- Hindari Kepadatan Arus Balik, Pemudik Diimbau Pulang Jumat atau Sabtu Ini
- Kakorlantas Cek Kesiapan Jalur Mudik di Jawa Barat
- Usut Kasus Korupsi Kereta Api, KPK Bakal Panggil Menhub Budi Karya
- KPK Sinyalir Panggil Menhub Budi Karya dalam Kasus Korupsi Perkeretaapian