Menhub Ingatkan Bandara Harus Ada Emergency Plan

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta para pengelola obyek-obyek vital seperti bandara dan pelabuhan, untuk menyiapkan emergency plan jika tiba-tiba terjadi situasi mendesak.
Permintaan itu disampaikan Budi menyusul adanya peristiwa aksi massa menolak anggota DPR Fahri Hamzah di Bandara Sam Ratulangi, Manado, Sulut.
Massa ketika itu sempat masuk ke area bandara hingga membuat para penumpang dan pengelola bandara cemas.
"Saya meminta agar masing-masing obyek vital bandara dan pelabuhan menyiapkan emergency plan apabila ada peristiwa ekstrem," kata Budi.
Budi akan segera mengevaluasi sistem keamanan bandara setelah adanya peristiwa itu.
"Bandara tidak boleh dimasuki oleh orang-orang yang tidak berkepentingan. Bandara harus steril," tegasnya.
Budi mengaku masih terus memonitor setiap perkembangan keamanan di masing-masing bandara, termasuk kesiapan dalam mengantisipasi gangguan.
"Kami masih terus melakukan koordinasi dengan aparat penegak hukum untuk menjaga keamanan dan sterilisasi bandara. Keamanan dan keselamatan penerbangan di bandara sebagai obyek vital, harus benar-benar terjaga," imbuhnya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta para pengelola obyek-obyek vital seperti bandara dan pelabuhan, untuk menyiapkan emergency plan jika
- KPK Dalami Peran Eks Menhub Budi Karya dalam Dugaan Korupsi Proyek DJKA
- Bandara IKN Rampung Dibangun, Siap Beroperasi, Tetapi..
- Menhub: 55 Persen Pemudik Sudah Kembali, Ada Tol Gratis Sampai Cipularang
- Kendaraan Tembus 8,5 Ribu per Jam, One Way Nasional Cikampek-Kalikangkung Resmi Diberlakukan
- Meski Ada Efisiensi Anggaran, Menhub Dudy Tetap Adakan Mudik Gratis Lebaran 2025
- Menhub Tinjau Kesiapan Puncak Arus Balik Nataru di Pelabuhan Ketapang