Menhub: Kalau Pelindo II Tidak Jalan, Kita Sendiri yang Mengelola

Dia mengibaratkan kedalaman alur kapal seperti halnya jalan. Orang akan malas lewat kalau jalannya becek dan berlumpur.
Begitu pula kalau alur dangkal, kapal tidak bisa lewat. Seandainya draft kedalaman mencapai 10 meter, Budi yakin akan banyak investor yang berminat untuk berinvestasi.
Alternatif kedua, membangun pelabuhan di Tanjung Carat di muara, yang berjarak 6 km dari rencana lokasi dermaga peti kemas di TAA. Dalam hal ini, dirinya mengaku sudah menugaskan PT Pelindo II dan PT Sriwijaya Mandiri Sumsel (SMS) selaku pengelola KEK untuk membahasnya.
“Maunya kita, keduanya bisa berinvestasi sehingga tak tergantung lagi dengan APBN,” jelasnya.
Kata Menhub, dia telah meminta Pelindo segera menyelesaikan feasilibity study (FS).
Soal komoditas yang bisa dikeluarkan, Budi menegaskan harus ada kombinasi. Dan itu sudah dimintakannya kepada Pelindo dan PT SMS untuk mengkajinya.
“Mereka kan korporasi besar, bisa bayar satu konsultan khusus yang bisa mencium apa saja yang bagus dan bisa dikirimkan melalui KEK,” jelasnya.
Pelabuhan peti kemas itu bisa difungsikan sebagai tempat pengiriman barang dari kota atau daerah sendiri, juga menerima barang ke luar.
Menteri Perhubungan (Menhub) RI, Budi Karya Sumadi juga menaruh perhatian pada pembangunan infrastruktur lain, selain LRT di Palembang, Sumsel.
- H-3 Idulfitri, 21.000 Kendaraan Melintas di Tol Kayuagung-Palembang
- Sejak H-10 Lebaran, 352.019 Pemudik Tinggalkan Jawa menuju Sumatera
- Gubernur Herman Deru Minta Pembangunan Infrastruktur Jadi Prioritas
- Gara-Gara Konten, Willie Salim Dilaporkan ke Polda Sumsel
- 2 Siswi SD Tenggelam di Sungai Saka Selabung, 1 Korban Belum Ditemukan
- Persiapan Arus Mudik Lebaran 2025, Herman Deru Resmikan 4 Jembatan