Menhub: Saat Kecelakaan, Selat Sunda Aman Dilayari

Menhub: Saat Kecelakaan, Selat Sunda Aman Dilayari
Menhub: Saat Kecelakaan, Selat Sunda Aman Dilayari
Ia menambahkan, berdasarkan observasi permukaan laut oleh BMKG pada 26 September tersebut kondisi awan cerah, angin kalem atau lemah. Bahkan, analisa citra satelit menunjukkan tutupan awan cerah. Analisa gelombang laut dan kecepatan angin laut menunjukkan tinggi gelombang 75 cm hingga 125 cm. "Ini kategori rendah," tegasnya.

Ditambahkan, kecepatan angin 5-10 knot, atau 9-18 km perjam, dikategorikan lemah serta arah angin dari selatan ke barat daya. "Laik untuk dilayari," kata Mangindaan.

Sebelumnya, Ketua Komisi V DPR, Yasti Soepredjo Mokoagow, yang memimpin raker memertanyakan bagaimana mungkin di perairan seluas Selat Sunda, dengan kecepatan kapal yang hanya 15-20 km dan  kondisi cuaca relatif cerah bisa terjadi tubrukan KMP Bahuga Jaya dan Kapal Tanker MT Norgas Canthika tersebut. Ia pun mendapat informasi sehari sebelum musibah itu, KMP Bahuga Jaya juga bertabrakan dengan Kapal Titian Murni yang sedang melakukan perawatan di pinggiran laut. (boy/jpnn)

JAKARTA - Menteri Perhubungan, EE Mangindaan, menegaskan bahwa saat peristiwa kecelakaan antara KMP Bahuga Jaya dan Kapal Tanker MT Norgas Canthika,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News