Menhub Sebut Lalu Lintas di Tol Bekasi Lampaui Batas
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan kebijakan ganjil genap di pintu tol Bekasi, Jawa Barat, merupakan upaya perbaikan pola transportasi di Jakarta.
Menurut Budi, berdasar hasil pengamanat terhadap aktivitas transportasi yang ada di Jakarta dan sekitarnya, Bekasi merupakan daerah yang paling krusial dengan kecepatan mobil kurang dari 20 kilometer per jam.
“Hal itu diakibatkan lalu lintas di sana melampaui kapasitas,” tegas Budi di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (13/3).
Budi menambahkan, banyak pula kendaraan logistik yang mengalami overload. Kecepatan yang semestinya 70 kilometer per jam, hanya mampu menembus 20 kilometer per jam saja.
Karena itu, Budi mengatakan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan tiga kebijakan mengatasi persoalan di tol tersebut. Pertama, memberi catatan ganjil genap bagi yang masuk daerah Bekasi.
Kedua, mengadakan bus green line dan memberi jalur khusus. Ketiga, membatasi jenis-jenis angkutan yang berat.
“Dari yang kami lakukan di Bekasi ini, kami akan melakukan evaluasi apa yang lebih dan kurang,” ungkap Budi.
Dia menambahkan, Kemenhub juga akan melakukan pengamatan pola lalu lintas yang terjadi dari Jakarta-Bogor, Jakarta-Depok, dan Jakarta-Tangerang.
Bekasi merupakan daerah yang paling krusial dengan kecepatan mobil kurang dari 20 kilometer per jam.
- Bersaksi di Sidang Korupsi, Ahli Sebut Kelandaian Tol Layang MBZ Tak Lazim
- Pertamina Gerak Cepat Layani Pemudik yang Kehabisan BBM di Tol
- Puncak Arus Balik Diprediksi Terjadi Hari Ini, Simak Imbauan Jasa Marga
- Brigjen Trunoyudo Sampaikan Kabar Terbaru Kecelakaan di Km 58 Tol Japek
- Kecelakaan di Jalur Mematikan KM 58, Pakar Ungkap Pemicu Mobil Terbakar
- Korban Kecelakaan di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Ada dari Ciamis, Bogor