Menhub Takjub Lihat Pesawat Karya Anak Bangsa
jpnn.com, BANDUNG - Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengunjungi PT Dirgantara Indonesia (PT DI) untuk meninjau pembuatan pesawat
N219 Nurtanio yang sampai saat ini sudah melakukan 13 (tiga belas) kali uji terbang dengan total waktu 16 (enam belas) jam.
Menhub mengatakan kunjungannya ke PT DI untuk melihat produksi berbagai jenis pesawat karya anak bangsa, diantaranya pesawat NC 212i, CN 235, CN 295, Helikopter EC 725 Couger bekerjasama dengan Airbus Helicopter, N129 Nurtanio dan masih banyak yang lainnya.
"Saya diliputi rasa senang, bangga dan surprise satu produk anak bangsa dilahirkan dan sudah mendapat respon baik secara internasional dalam segi pemasarannya," kata Menhub Budi Karya di Assembly Line N219, Hanggar PTDI, Pastur, Bandung (16/1).
Menurutnya, persiapan ini dilakukan secara cermat dan hati-hati. Dan pesawat prototype ini adalah pesawat handal ekonomis dan pasti memiliki daya jual yang baik sesuai kebutuhan pasar.
"Banyak hal yang sudah diselesaikan tinggal beberapa item. Kemenhub juga akan memastikan produk ini adalah produk unggulan yang membanggakan bangsa Indonesia," tegasnya.
Menhub meminta capaian ini harus terus ditingkatkan, agar PT DI bisa bersaing dengan industri pesawat internasional. "Indonesia pasti bisa, saya percaya anak bangsa bisa melakukannya," ujarnya.
Kebanggan Menhub semakin jadi ketika pesawat ini dipesan oleh negara-negara luar seperti Mexsiko, Turki, China berniat untuk melakukan pembelian, tapi Budi Karya menyarankan sharing profit.
Pesawat pertama N219 Nurtanio akan menjalani serangkaian pengujian seperti performance dan structure test.
- PIP Semarang Raih Penghargaan AKIP 2024
- 134 Perwira PIP Semarang Ikut Pelantikan Terpadu Kemenhub 2024
- Poltekpel Banten Buka Sipencatar Non-Ikatan Dinas Diklat Pelaut Tingkat III, Buruan Daftar!
- Penyesuaian Tarif di KM 131 Ditunda, Ketua Gapasdap: Semoga Tidak Memakan Waktu Lama
- Penggunaan Rem ABS di Sepeda Motor Bisa Diatur dalam Peraturan Menteri
- Ditjen Hubdat Gelar FGD Penyusunan Pedoman Teknis Retribusi Pengendalian Lalin & Launching Pilot Project