Menikah Pertama Usia 15 Tahun, Anak Capai 100 Orang

Menikah Pertama Usia 15 Tahun, Anak Capai 100 Orang
Wartawan Cepos Immanuel Itlay (baju orange) bersama Kepala Suku (Sonowi) Intan Jaya, Oktovianus Sondegau (yang memakai koteka) bersama istri dan anak-anaknya. Foto:Cenderawasih Pos/JPNN
 

Tidak sembarang orang bisa mendapatkan kulit bia yang bermutu tinggi. Hanya orang-orang tertentu yang mempunyai kelebihan pengamatan. Sonowi Oktovianus salah satunya. Kekayaan Oktovianus bukan warisan orang tua. Dia membanting tulang sejak masih remaja. "Saya bekerja keras," ucapnya dalam bahasa setempat.

"Memang, saat menikah pertama kali, saya masih dibantu orang tua. Tapi, setelah itu saya mandiri," ungkap dia.

 

Sonowi Oktovianus menikah kali pertama pada usia remaja, 15 tahun. Bersama istri pertamanya itu, dia menjalani kehidupan dari nol. Kesulitan hidup silih berganti harus dihadapi Oktovianus dan istri. Namun, dia tetap tegar menjalaninya. "Bersama istri pertama saya bekerja keras dengan berkebun, beternak, dan aktivitas lainnya," ujar Oktovianus.

 

Berkat ketekunan dan keuletannya, kehidupan keluarga Oktovianus terus membaik. Saat itulah tebersit niat Oktovianus untuk mengawini perempuan-perempuan yang lain. Yang menarik, saat mencari perempuan yang akan dinikahi, Oktovianus selalu ditemani istri pertamanya. "Dia ibarat ibu saya sendiri. Sebab, setiap saya akan menikah lagi, dia selalu yang mencarikan dan memberi restu," cerita dia.

 

Oktovianus Sondegau merupakan kepala suku yang cukup disegani di wilayah pegunungan tengah, Kabupaten Intan Jaya, Papua. Selain kekayaannya yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News