Menikah Pertama Usia 15 Tahun, Anak Capai 100 Orang
Kamis, 11 Juli 2013 – 06:55 WIB
Tidak sembarang orang bisa mendapatkan kulit bia yang bermutu tinggi. Hanya orang-orang tertentu yang mempunyai kelebihan pengamatan. Sonowi Oktovianus salah satunya. Kekayaan Oktovianus bukan warisan orang tua. Dia membanting tulang sejak masih remaja. "Saya bekerja keras," ucapnya dalam bahasa setempat.
"Memang, saat menikah pertama kali, saya masih dibantu orang tua. Tapi, setelah itu saya mandiri," ungkap dia.
Sonowi Oktovianus menikah kali pertama pada usia remaja, 15 tahun. Bersama istri pertamanya itu, dia menjalani kehidupan dari nol. Kesulitan hidup silih berganti harus dihadapi Oktovianus dan istri. Namun, dia tetap tegar menjalaninya. "Bersama istri pertama saya bekerja keras dengan berkebun, beternak, dan aktivitas lainnya," ujar Oktovianus.
Berkat ketekunan dan keuletannya, kehidupan keluarga Oktovianus terus membaik. Saat itulah tebersit niat Oktovianus untuk mengawini perempuan-perempuan yang lain. Yang menarik, saat mencari perempuan yang akan dinikahi, Oktovianus selalu ditemani istri pertamanya. "Dia ibarat ibu saya sendiri. Sebab, setiap saya akan menikah lagi, dia selalu yang mencarikan dan memberi restu," cerita dia.
Oktovianus Sondegau merupakan kepala suku yang cukup disegani di wilayah pegunungan tengah, Kabupaten Intan Jaya, Papua. Selain kekayaannya yang
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara