Menikah secara Online; Dua Mempelai di Jepang, Keluarga di Magelang

Bingung, Wali Pengantin Perempuan Salaman Lewat Webcam

Menikah secara Online; Dua Mempelai di Jepang, Keluarga di Magelang
Menikah secara Online; Dua Mempelai di Jepang, Keluarga di Magelang
Hal yang tak diinginkan terjadi beberapa saat kemudian. Tiba-tiba semua perangkat komputer, termasuk layar proyektor, mati. Ternyata ada pemadaman listrik. Rahmat yang sejak awal terlihat tegang tampak semakin tegang dan kali ini panik. Beberapa operator warnet yang sejak awal juga mengikuti prosesi tersebut pun ikut-ikutan panik.

Untung, pemadaman listrik tak berlangsung lama. Tak sampai satu jam, listrik kembali menyala. Teriakan gembira langsung pecah. Dengan nada sedikit gemetar, Rahmat mengulangi pernyataannya untuk minta kepada petugas KBRI agar mewakilinya menjadi wali dalam pernikahan putri sulungnya.

Usai menyerahkan hak perwaliannya itu, Rahmat kembali bingung. Bukan karena listrik padam lagi. Tapi, sesuai dengan kebiasaan selama ini, usai menyerahkan pewalian kepada orang lain, sering diikuti dengan berjabat tangan. Rahmat tertegun. Bagaimana dia harus bersalaman dengan Bambang Haryanto, orang yang telah dia beri mandat untuk menjadi wali bagi Desi?

Ketika Rahmat sedang tertegun,  penghulu yang menikahkan kedua mempelai rupanya paham. Dia lantas menjulurkan tangannya ke webcam (kamera yang merekam gambar untuk ditampilkan di internet, Red). Rupanya, penghulu tersebut ingin memberi tahu Rahmat bahwa salaman bisa dilakukan dengan cara menjulurkan tangan kanannya ke webcam. Rahmat pun paham. Maka, dia langsung menjulurkan tangan kanannya sampai menyentuh webcam, seperti orang yang akan bersalaman. Saking semangatnya, Rahmat malah menggenggam webcam. Sontak, keluarga yang menyaksikan adegan itu tertawa.

Tidak bisa pulang kampung ke Indonesia, pasangan ini akhirnya menikah di Kota Hamamatsu, Jepang. Karena keluarga mempelai perempuan tidak mampu berangkat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News