Menikah secara Online; Dua Mempelai di Jepang, Keluarga di Magelang
Bingung, Wali Pengantin Perempuan Salaman Lewat Webcam
Senin, 30 Mei 2011 – 08:08 WIB
Prosesi kemudian dilanjutkan. Pada layar proyektor, terlihat wajah tegang kedua mempelai saat melakoni prosesi ijab kabul. Setelah dinyatakan sah oleh para saksi dan orang-orang yang hadir, wajah kedua mempelai yang semula tegang berubah menjadi semringah.
Suranto lantas menyerahkan maskawin berupa seperangkat alat salat dan uang senilai 20 ribu yen kepada Desi. Sesaat kemudian, mempelai perempuan mencium tangan pria yang sudah resmi menjadi suaminya itu. Suranto membalas dengan mencium kening Desi.
Usai prosesi sakral tersebut, kedua mempelai menyempatkan diri ngobrol dengan keluarganya melalui webcam. Tidak banyak kalimat yang diucapkan. Mereka hanya meminta doa dan harapan supaya pernikahan yang mereka lakoni langgeng. "Doa restunya saja ya Pak, Bu," kata Desi yang mulai tak kuasa menahan tetesan air matanya.
"Iyo nduk, ati-ati ya neng kono, dongo bapak ibu kanggo kowe wong loro. Mugo-mugo dadi keluarga sakinah (iya nak, hati-hati di sana. Doa ayah dan ibu selalu untuk kalian. Semoga menjadi keluarga yang sakinah)," tutur Rahmat. Kedua matanya tampak berkaca-kaca. "Wes mengko sambung maneh lewat telepon (Sudah ya, nanti disambung lagi lewat telepon)," ujarnya. Proyektor dan perangkat komputer kemudian dimatikan.
Tidak bisa pulang kampung ke Indonesia, pasangan ini akhirnya menikah di Kota Hamamatsu, Jepang. Karena keluarga mempelai perempuan tidak mampu berangkat
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408