Menikah secara Online; Dua Mempelai di Jepang, Keluarga di Magelang

Bingung, Wali Pengantin Perempuan Salaman Lewat Webcam

Menikah secara Online; Dua Mempelai di Jepang, Keluarga di Magelang
Menikah secara Online; Dua Mempelai di Jepang, Keluarga di Magelang
Usai acara, Rahmat menjelaskan, prosesi pernikahan putrinya harus dilakukan secara online karena anaknya yang menjadi bidan di Jepang masih terikat dalam masa kontrak kerja sehingga sulit mengurus pernikahan di Indonesia. Desi sudah dua tahun di Jepang. Sedangkan suaminya sudah empat tahun dan bekerja di sebuah perusahaan otomotif. "Mereka kenal di sana. Mulai pacaran dan meminta restu untuk menikah," terangnya.

Awalnya, dia bingung dan menawarkan untuk menunggu hingga kontrak di Jepang habis. Sehingga, bisa menyelenggarakan akad nikah di rumah. "Namun, pihak KBRI menawarkan cara ini. Jadi, kami sambut baik," katanya, usai prosesi. "Nanti, pestanya mungkin kalau mereka sudah pulang," tambahnya.

Pemilik Warnet, Agus, mengungkapkan dirinya memfasilitasi mempelai laki-laki yang merupakan rekan kerjanya semasa di Jepang. Dia menjelaskan, acara ini digelar melalui fasilitas chatting di Yahoo Messenger. "Cara ini mudah dilakukan, tetapi harus di jaringan internet yang memiliki akses cepat," katanya.

Dengan demikian, beberapa perangkat komputer yang biasa dia rentalkan, pagi kemarin terpaksa dia hentikan sementara. "Supaya aksesnya kuat," tambahnya. (jpnn/c3/c4/kum)

Tidak bisa pulang kampung ke Indonesia, pasangan ini akhirnya menikah di Kota Hamamatsu, Jepang. Karena keluarga mempelai perempuan tidak mampu berangkat


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News