Menikmati Gaya dan Orang Belanja di Kota Mode Dunia Milan
Susuri Jalan Milan Fashion Week, Lupa Putari Bull"s Ball
Sabtu, 15 September 2012 – 00:15 WIB

Jalan Montenapoleone yang menjadi tempat berlangsungnya Milan Fashion Week pekan depan. Foto : Aryanti KR/Jawa Pos
"Tapi, sebetulnya tidak sulit mencari orang Milan di kerumunan turis. Kami punya ciri khusus selalu memperhatikan penampilan. Selalu ada cara untuk terlihat gaya. Misalnya, ketika tampil kasual, kami tak akan sembarangan mengambil kaus dan celana. Ada detail yang kami perhatikan," kata Ariana, 22, staf di gerai Guess yang terlihat stylish dengan rambut cepaknya yang di-blow ke samping.
Camilla Stech, seorang SPG (sales promotion girl), juga mengatakan hal senada. Sebagai perempuan Milan, dia merasa kondisi yang tercipta di sekililing membuat dirinya harus selalu gaya.
"Di sini kami bisa melihat perkembangan fashion terkini. Seminggu sekali saya pasti jalan ke shopping mal untuk melihat apa yang menjadi tren. Tentu tidak semua bisa terbeli. Tapi, saya menjadi pintar mix and match. Kalau mau aman, ya pakai saja dress warna hitam yang timeless," kata perempuan 27 tahun itu.
Ucapan dua perempuan tersebut ada benarnya. Berada di subway Metro, baik pagi maupun malam, kami bisa dengan mudah menemukan perempuan dengan dandanan chic menenteng tas bermerek. Beberapa di antara mereka menambahkan syal untuk atribut gaya. Ankle boot, stiletto, hingga flat shoes modis menjadi pelengkap penampilan.
Selain sepak bola, Milan dikenal karena fashion-nya. Bahkan, Milan sering disebut sebagai salah satu ibu kota fashion dunia. Berada di sana selama
BERITA TERKAIT
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif